
Era Klasik Hollywood (1920-an – 1960-an)
Bersumber dari laman allentertainment, Hollywood pertama kali berkembang sebagai pusat industri perfilman dunia pada awal abad ke-20. Era Klasik Hollywood, yang berlangsung dari 1920-an hingga 1960-an, ditandai dengan sistem studio yang ketat, di mana perusahaan besar seperti MGM, Warner Bros, dan Paramount Pictures mengendalikan produksi, distribusi, dan eksibisi film.
Film pada masa ini memiliki ciri khas narasi linear, karakter yang jelas, dan genre yang terdefinisi dengan baik seperti film noir, musikal, dan western. Sutradara legendaris seperti Alfred Hitchcock, Charlie Chaplin, dan Orson Welles menjadi ikon yang membentuk identitas perfilman klasik.
Namun, di akhir era ini, muncul tantangan besar seperti persaingan dengan televisi dan kebijakan antimonopoli pemerintah yang melemahkan kekuatan studio besar.
Perubahan di Era Modern (1970-an – 2000-an)
Pada 1970-an, muncul era baru yang dikenal sebagai “New Hollywood.” Sutradara muda seperti Steven Spielberg, George Lucas, dan Martin Scorsese mulai mengubah cara pembuatan film dengan pendekatan yang lebih inovatif dan berani. Blockbuster seperti Jaws (1975) dan Star Wars (1977) menandai awal dari era film dengan anggaran besar dan efek visual spektakuler.
Pada 1990-an, teknologi CGI (Computer-Generated Imagery) semakin berkembang, memungkinkan film-film seperti Jurassic Park (1993) dan The Matrix (1999) menciptakan dunia yang lebih imersif. Selain itu, munculnya format home video seperti VHS dan DVD memungkinkan penonton menikmati film di rumah tanpa harus pergi ke bioskop.
Dominasi Streaming dan Masa Depan Hollywood (2010-an – Sekarang)
Memasuki era digital, industri perfilman mengalami perubahan besar dengan munculnya layanan streaming seperti Netflix, Hulu, dan Disney+. Perusahaan ini tidak hanya mendistribusikan film tetapi juga mulai memproduksi konten mereka sendiri dengan anggaran besar dan kualitas yang mampu menyaingi film bioskop.
Streaming telah mengubah kebiasaan menonton masyarakat, di mana penonton kini lebih memilih kenyamanan menonton di rumah dibandingkan pergi ke bioskop. Pandemi COVID-19 semakin mempercepat transisi ini, dengan banyak film besar yang dirilis langsung di platform streaming.
Studio-studio besar pun mulai menyesuaikan diri dengan tren ini. Warner Bros, misalnya, telah merilis film secara bersamaan di bioskop dan platform digital. Selain itu, konsep cinematic universe yang dipopulerkan oleh Marvel Studios semakin mendominasi industri dengan strategi naratif yang berkelanjutan dan menjangkau berbagai platform.
Meskipun bioskop masih memiliki tempat di industri hiburan, masa depan Hollywood kini lebih banyak bergantung pada platform digital yang semakin mendefinisikan cara kita menikmati film.
Sumber : allentertainment.net