Novel Bamukmin meminta kepada pemerintah untuk segera mengusut tuntas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema FC setelah terpapar gas air mata yang ditembakkan polisi. Novel menceritakan kejadian yang sama saat polisi menembakkan gas air ke arah demonstran saat aksi 411 beberapa tahun lalu. "Pada aksi 411 dulu, polisi tembakkan gas air mata membabi buta, jutaan orang yang berkumpul di sini, ratusan orang pingsan di larikan ke Budi Kemulian" ujar Novel.
Ia mengatakan saat itu Kapolda Metro Jaya adalah Muhammad Iriawan yang kini menjadi Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), artinya di tangan dia telah banyak korban bergelempingan. "Kami meminta Ketua PSSI dipecat, Kepala Polisi Daerah (Kapolda) dipecat, karena itu menyangkut nyawa anak bangsa yang tidak bisa ditukar dengan kepentingan apapun," kata Novel. Pria yang pernah menjadi pengurus Front Pembela Islam (FPI) itu mengatakan mungkin mereka ingin mengalihkan isu yang ada, tetapi mereka kebablasan memakan korban yang begitu banyak, maka wajib diusut.
"Jika tuntutan tersebut tidak dilaksanakan, maka Presiden Joko Widodo harus mundur," Ujar pria yang menjabat sebagai Humas Persaudaraan 212 itu. Novel juga menyampaikan agar pemerintah segera menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan harga sembako yang mengalami peningkatan.